Judul : Djanur Akui Ingin Kembalikan Kuartet Legendaris
link : Djanur Akui Ingin Kembalikan Kuartet Legendaris
Djanur Akui Ingin Kembalikan Kuartet Legendaris
Kuartet Tony Sucipto, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto dan Vladimir Vujovic bisa dikatakan jadi salah satu faktor yang membuat Persib Bandung sukses meraih sejumlah gelar juara.Dengan mengandalkan kombinasi Tony-Supardi-Vlado-Jupe, Maung Bandung terbukti sukses meraih sejumlah gelar juara sepanjang 2014 sampai 2015. Di antaranya paling bergengsi adalah juara ISL 2014. Lalu juara turnamen Piala Wali Kota Padang 2015 dan yang tak kalah membanggakan adalah juara turnamen Piala Presiden 2015.
Upaya Djanur membangun kuartet 'legendaris' itu cukup terbuka setelah mundurnya Supardi dari Sriwijaya FC ditambah kemungkinan tak dipertahankannya Jupe oleh klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.
Kondisi tersebut menjadi pembuka jalan menuju kembalinya formasi legendaris di lini pertahanan Persib pada kompetisi 2017. "Ya, memang seperti itu," ujar Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman membenarkan adanya kemungkinan mengembalikan kuartet bek tersebut, dilansir Pikiran-rakyat.com.
Supardi Nasir merupakan pemain vital Persib ketika menjuarai ISL 2014. Berdasarkan durasi bermain, dia adalah pemain terpenting dalam skuat Maung Bandung musim itu. Pemain kelahiran Bangka Belitung itu selalu dimainkan penuh oleh Djanur dalam 28 laga ISL 2014 dengan 2.580 menit bermain.
Supardi juga memiliki peran sentral dalam membantu serangan dengan menyumbangkan lima umpan pengantar gol. Kolaborasi solidnya dengan pemain sayap Muhammad Ridwan di kanan menjadi kekuatan serangan utama Persib sehingga bisa mencetak 58 gol dalam 28 pertandingan.
Djanur juga mengakui, Supardi merupakan salah satu elemen vital dalam sepak terjang Maung Bandung sehingga bisa menggondol trofi bergengsi sepanjang musim 2014 dan 2015.
Selain konsisten mempertahankan performa, Supardi diakui Djadjang sebagai pemain paling disiplin yang pernah dia latih baik dalam aktivitas di dalam lapangan maupun saat menjalani kehidupan pribadi.
Pemain yang akan memasuiki usia 34 tahun itu bakal menjadi panutan sekaligus tandem bagi pemain muda Persib Febri Hariyadi dalam mengeksploitasi serangan dari sayap kanan.(*)
Kuartet Tony Sucipto, Supardi Nasir, Achmad Jufriyanto dan Vladimir Vujovic bisa dikatakan jadi salah satu faktor yang membuat Persib Bandung sukses meraih sejumlah gelar juara.
Dengan mengandalkan kombinasi Tony-Supardi-Vlado-Jupe, Maung Bandung terbukti sukses meraih sejumlah gelar juara sepanjang 2014 sampai 2015. Di antaranya paling bergengsi adalah juara ISL 2014. Lalu juara turnamen Piala Wali Kota Padang 2015 dan yang tak kalah membanggakan adalah juara turnamen Piala Presiden 2015.
Upaya Djanur membangun kuartet 'legendaris' itu cukup terbuka setelah mundurnya Supardi dari Sriwijaya FC ditambah kemungkinan tak dipertahankannya Jupe oleh klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.
Kondisi tersebut menjadi pembuka jalan menuju kembalinya formasi legendaris di lini pertahanan Persib pada kompetisi 2017. "Ya, memang seperti itu," ujar Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman membenarkan adanya kemungkinan mengembalikan kuartet bek tersebut, dilansir Pikiran-rakyat.com.
Supardi Nasir merupakan pemain vital Persib ketika menjuarai ISL 2014. Berdasarkan durasi bermain, dia adalah pemain terpenting dalam skuat Maung Bandung musim itu. Pemain kelahiran Bangka Belitung itu selalu dimainkan penuh oleh Djanur dalam 28 laga ISL 2014 dengan 2.580 menit bermain.
Supardi juga memiliki peran sentral dalam membantu serangan dengan menyumbangkan lima umpan pengantar gol. Kolaborasi solidnya dengan pemain sayap Muhammad Ridwan di kanan menjadi kekuatan serangan utama Persib sehingga bisa mencetak 58 gol dalam 28 pertandingan.
Djanur juga mengakui, Supardi merupakan salah satu elemen vital dalam sepak terjang Maung Bandung sehingga bisa menggondol trofi bergengsi sepanjang musim 2014 dan 2015.
Selain konsisten mempertahankan performa, Supardi diakui Djadjang sebagai pemain paling disiplin yang pernah dia latih baik dalam aktivitas di dalam lapangan maupun saat menjalani kehidupan pribadi.
Pemain yang akan memasuiki usia 34 tahun itu bakal menjadi panutan sekaligus tandem bagi pemain muda Persib Febri Hariyadi dalam mengeksploitasi serangan dari sayap kanan.(*)
Dengan mengandalkan kombinasi Tony-Supardi-Vlado-Jupe, Maung Bandung terbukti sukses meraih sejumlah gelar juara sepanjang 2014 sampai 2015. Di antaranya paling bergengsi adalah juara ISL 2014. Lalu juara turnamen Piala Wali Kota Padang 2015 dan yang tak kalah membanggakan adalah juara turnamen Piala Presiden 2015.
Upaya Djanur membangun kuartet 'legendaris' itu cukup terbuka setelah mundurnya Supardi dari Sriwijaya FC ditambah kemungkinan tak dipertahankannya Jupe oleh klub berjuluk Laskar Wong Kito tersebut.
Kondisi tersebut menjadi pembuka jalan menuju kembalinya formasi legendaris di lini pertahanan Persib pada kompetisi 2017. "Ya, memang seperti itu," ujar Pelatih Persib Djadjang Nurdjaman membenarkan adanya kemungkinan mengembalikan kuartet bek tersebut, dilansir Pikiran-rakyat.com.
Supardi Nasir merupakan pemain vital Persib ketika menjuarai ISL 2014. Berdasarkan durasi bermain, dia adalah pemain terpenting dalam skuat Maung Bandung musim itu. Pemain kelahiran Bangka Belitung itu selalu dimainkan penuh oleh Djanur dalam 28 laga ISL 2014 dengan 2.580 menit bermain.
Supardi juga memiliki peran sentral dalam membantu serangan dengan menyumbangkan lima umpan pengantar gol. Kolaborasi solidnya dengan pemain sayap Muhammad Ridwan di kanan menjadi kekuatan serangan utama Persib sehingga bisa mencetak 58 gol dalam 28 pertandingan.
Djanur juga mengakui, Supardi merupakan salah satu elemen vital dalam sepak terjang Maung Bandung sehingga bisa menggondol trofi bergengsi sepanjang musim 2014 dan 2015.
Selain konsisten mempertahankan performa, Supardi diakui Djadjang sebagai pemain paling disiplin yang pernah dia latih baik dalam aktivitas di dalam lapangan maupun saat menjalani kehidupan pribadi.
Pemain yang akan memasuiki usia 34 tahun itu bakal menjadi panutan sekaligus tandem bagi pemain muda Persib Febri Hariyadi dalam mengeksploitasi serangan dari sayap kanan.(*)
Demikianlah Artikel Djanur Akui Ingin Kembalikan Kuartet Legendaris
Sekianlah artikel Djanur Akui Ingin Kembalikan Kuartet Legendaris kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.
Anda sekarang membaca artikel Djanur Akui Ingin Kembalikan Kuartet Legendaris dengan alamat link https://tuyulbanting.blogspot.com/2017/01/djanur-akui-ingin-kembalikan-kuartet.html
0 Response to "Djanur Akui Ingin Kembalikan Kuartet Legendaris"